ENGLISH
This day last year, officially I got my PhD degree and so since then I have been entitled to use the title “Doctor”, haha 😛 .

Doctor Evil. Source: https://9gag.com/tag/evil
So how has this one year been in relation to this title? Well to be honest, it has been as how it was before my graduation in the sense that I did not “use” the title a lot, haha. I mean, life (even at work) is very casual here in the Netherlands where we don’t even use “Mr.” or “Mrs.” or the likes, let alone academic degree! Even at work we are all in first name basis, even when I address the CEO of my company 🙂 . This was also true in the university. I addressed the head of my research group, who was a professor, with his first name without his “Professor” title.
But an academic degree is much more than just adding some title into your name. What “in the inside” is what matter much more. As to me personally, I feel like this title has given me a sense of accomplishment, which instills self confidence. I can legitimately say that I did the (hard and long) process of obtaining the degree and succeeded. And hopefully along the way the process has shaped me into a better person, be it professionally or personally.
***
Anyway, today I am going to Copenhagen for, coincidentally, the PhD defense of a good friend of mine! Yeah, exactly a year after mine, my friend is going to get hers! It is quite funny how things unravel at times…
BAHASA INDONESIA
Tepat hari ini tahun lalu, resmi aku mendapatkan gelar PhD (S3)-ku dan semenjak itu aku berhak menggunakan titel “Doktor” di depan namaku, haha 😛 .

Doctor Evil. Sumber: https://9gag.com/tag/evil
Nah bagaimana nih setahun ini berkaitan dengan gelar ini? Ya sejujurnya sih, sama aja sih seperti sebelum kelulusanku dimana gelar ini tidak banyak “dipakai”, haha. Maksudku, di Belanda kan kehidupan itu (termasuk kehidupan di kantor) kasual ya dimana bahkan panggilan “Bapak” atau “Ibu” atau semacamnya itu tidak pernah digunakan, apalagi gelar akademik! Di kantor kami saling memanggil satu sama lain dengan nama depan loh, bahkan termasuk ketika aku memanggil CEO kantorku 🙂 . Situasi di universitas juga seperti ini. Aku memanggil kepala grup risetku, yang mana seorang profesor, dengan nama depan saja tanpa embel-embel titel “Profesor”-nya.
Tetapi gelar akademik itu kan lebih dari sekedar titel untuk ditempelkan ke nama kan ya. Yang “di dalam” lah yang jauh lebih penting. Untukku pribadi, aku merasa titel ini memberikanku rasa pencapaian, yang mana membangkitkan rasa percaya diri. Aku bisa kan bilang bahwa aku sudah melakukan dan melalui proses (berat dan panjang) untuk mendapatkan gelarnya dan berhasil. Dan mudah-mudahan proses itu telah membentukku menjadi pribadi yang lebih baik, baik itu secara profesional maupun secara personal.
***
Anyway, hari ini aku pergi ke Copenhagen untuk, kebetulan banget, sidang PhDnya seorang teman baikku! Iya lho, tepat satu tahun setelah sidangku, temanku akan mendapatkan gelar PhDnya! Terkadang kebetulan itu lucu banget ya…
Aku jd ingat Doctor Ross Geller, qiqiqi
Huahaha, bangga banget sih ya dia sama gelarnya Bu 😛
Rachel sampe sebel, hahaha
Hahahaha 😀
iya. kalau panggilan itu gak penting. Yang penting perjuangannya 😁
Betul Niee, perjuangan yang membentuk “dalam”-nya kan ya yang penting 😀
Emang beda budaya ya Ko.. Tapi bener, yang penting isinya 😀
Iya Py, beda budaya, hehehe 😀 .
Jadi ingat dulu pas mau jadi sarjana..waktu itu sudah mulai ada pilihan skripsi dan non skripsi di jurusanku untuk jadi sarjana. Dan aku pilih skripsi yang makan waktu 2 semester biar berasa perjuangan jadi sarjananya 😊
Kalau ada perjuangannya justru menjadi lebih bermakna ya 🙂 .
Kalau gak salah ada episode yang siapa nanya real doctor gak sih? Apa bapaknya Rachel ya?
Kalo nggak salah pernah ada episode dimana joke-nya Rachel mengejek Ross itu bukan “real” doctor gitu 😀 .
Beda negara beda budaya. Di negara kita seorang doktor juga seringnya dipanggil Bapak ditambah nama depannya saja.
Iya, hehehe 😀 . Di sini justru kalau pakai embel-embel (Bapak/Ibu/dll) justru jadi aneh dan awkward banget 🙂 .
[…] the end of January I went on a midweek trip to Copenhagen to attend the PhD defense and graduation of a friend of mine, which was one of the two trips I did that week! It is the time now for the […]